terdiam dalam sepi berteman cahaya bintang yang terselimuti awan tiupan angin berhembus kencang menambah sunyi dalam kesendirian terlarut dalam keheningan memandang langit menebar kehampaan menyeruak seribu lamunan membiaskan seberkas bayangan seakan menari dalam kilauan cahaya bintang menyimpan kerinduan dalam relung hati yang tak mampu terungkap pasti merangkum rindu bersajak cinta menyusuri isi jiwa..... jenuh akan kehampaan jauh dari nyata yang didamba
dihamparan luas menyelinap rasa enggan... terasing raga dalam keramaian terkungkung jiwa dalam sepi terdiam dalam kesendirian terjebak dalam pilu
mengapa bahagia itu hanya sesaat ... laksana hujan yang terus menycumbui bumi laksana gerimis yang mendekap pagi
semilir angin marasuk jiwa melebur hasrat nan lara menunggu sang waktu berharap ada ketenangan... namun jiwa seakan terbang melayang beribu khayalan bermain dalam kesunyian goresan kecil yang menyayat hati menemani jiwa yang ketir akan penantian
tangisan hujan merambah jiwa... menyelinap celah-celah kesunyian suara gemuruh bersahutan mematahkan jiwa yang angkuh yang lama bersembunyi diantara lorong malam yang gelap sunyi senyap menghampiri seakan tak mau lepas dari genggaman.... ingin rasanya aku marah berteriak menemani pekik halilintar oh... jiwaku nanar dalam praduan sunyi menanti dan terus menanti kesetianmu wahai rembulan takan mungkin ku berpaling dari janjimu saat purnama takan kubiarkan pencuri malam merampas segalanya wahai hujan .... dekap aku dalam butiran tasbihmu..... hingga kutunaikan janji sempurnaku
saat ingin meraih dermaga namun tersapu ombak yang kian deras hanyut terombang- ambing gelombang samudra... yang sering menghempas kepayahan
tlah berulang kali kucoba tegar mengharap sang nakhoda menghampiri tanpa paksaan,tanpa gugatan... namun apa daya.... hanya bisa memandang dari sudut kerinduan terus belayar namun tak mampu berbalik arah sudah terlanjur hanya terdiam memikirkan jalan yang tak pasti karena semua tanpa perubahan harapan menjadikan pilihan walau lelah kian berat tapi....semuanya harus berjalan menanti pengharapan yang tak berujung
dikala senja mulai redup dikala hati tertutup selimut lara yang terlihat hanya cahaya bintang yang memudar bayangan itu selalu muncul dalam bilik-bilik kerinduan seakan kembali hadir
tuk menyapa rasa sunyi tiupan angin seakan terbang melayang melepaskan asa pergi untuk menghibur diri dikala duka menyelimuti akan kah bertemu kembali dengan cahaya bintang yang telah lama tak bersinar entahlah....